loading...
Sadis, Diduga Gara-gara Ilmu Sesat, Siswa SMK Kapuas Mengaku Tak Sadar Saat Tebas Leher Ayahnya - Banjarmasin Post
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Diduga akibat menuntut ilmu ‘sesat’ seorang siswa SMK di Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalteng berinisial Sr (17), tega menebas leher ayahnya hingga tewas.
Perbuatan yang dilakukan Sr, kepada ayahnya, Syarkani (47), mengejutkan warga Desa Harapan Baru RT 1 RW 1, Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Apalagi, Upi mengaku tidak sadar saat menebas leher ayahnya menggunakan parang, Minggu (27/3/2016) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Warga hampir tak percaya Upi tega membunuh ayahnya. Selama ini, Upi terlihat baik-baik saja dan selalu bersikap baik terhadap warga sekitar.
Informasi dihimpun Metro Banjar, Upi sebulan terakhir diduga mulai mempelajari ilmu dari seorang kakek yang dianggap gurunya. Semenjak belajar ilmu tersebut, Upi sering kerasukan atau kesurupan. Sebelum menyerang ayahnya, Upi mengamuk tanpa ada penyebab, tetapi Syarkani berhasil menenangkan anaknya itu.
Beberapa saat kemudian, Upi mengamuk lagi. Kali ini Upi mengamuk sembari memegang parang. Peristiwa berdarah itu pun terjadi. Upi mengayunkan parang itu ke arah ayah kandungnya, saat Syarkani keluar kamar untuk mengambil rokok.
Ibu Upi, Mahrita (42) melihat kejadian itu tidak dapat berbuat apa-apa. Sang ibu hanya bisa berteriak minta tolong sembari memegang anaknya yang masih kecil, adik Upi berusia 10 tahun.
Mendengar teriakan Mahrita, warga itu langsung berdatangan ke rumah itu. Warga juga berusaha menenangkan Upi yang memegang parang agar mau tenang dan menyerahkan senjata tajam itu kepada warga.
Usai kejadian, Upi sempat disembunyikan ke rumah pamannya. Tapi, Senin (28/3/2016) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, Upi ditangkap polisi.
Kasat Reskrimnya Polres Kapuas AKP Wiwin JS, Senin (28/3/2016) membenarkan ada kejadian anak membacok ayahnya sendiri.
Menurut Wiwin, pengakuan sementara pelaku, dia merasa kehilangan akal sehat dan tidak sadar melukai ayahnya.
"Menurut ibunya, pelaku dalam sebulan terakhir mempelajari ilmu dan sejak itu dia sering kesurupan," katanya.
Kasus ini menurut Wiwin tetap diproses karena merupakan tindak kriminal murni. Pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Pihak kepolisian juga akan memeriksakan psikologi pelaku.
Upi ditemui di ruang Sat Reskrim Polres Kapuas mengaku dirinya melakukan itu dalam keadaan tidak sadar.
“Saya tidak tahu, tiba-tiba saya berada di musala dan dibawa ke rumah paman. Saya hanya bisa menangis saat diberi tahu ayah saya sudah meninggal dunia," terang Upi sembari menangis penuh penyesalan dan memanggil-manggil nama ayahnya.
loading...
0 Response to "Sadis, Diduga Gara-gara Ilmu Sesat, Siswa SMK Kapuas Mengaku Tak Sadar Saat Tebas Leher Ayahnya - Banjarmasin Post"
Post a Comment